Kalau bulan Februari lalu gue merekomendasikan film Flipped, sekarang pemicu postingan kali ini adalah sebuah film berjudul Comet. Bukan Comet - seperti yang sudah dilawakkan (?) oleh Adella sebelumnya - kartu kereta, Comet di sini maksudnya adalah benda angkasa, the one and only, yes, Comet.
Kenapa gue nulis muter-muter gini sih.
Tapi, film ini ga bergenre sci-fi hanya karena judulnya Comet. Obviously, this movie is not about the comet itself.
Hari itu, ketika gue lagi pulang ke Tangerang, lagi pacaran sama komputer tersayang, lagi browsing film-film baru atau unik yang kira-kira enak untuk ditonton dan disimpen di memori komputer gue yang berharga, gue tidak sengaja ketemu sama nih film.
People often say, don't judge a book by its cover. I'm not going to say it's wrong; it's true. Tapi menurut gue stage dimana don't-judge-a-book-by-its-cover adalah stage kedua ketika lo baru bertemu dengan seseorang, yang artinya stage pertama menurut gue adalah judgement kita terhadap appearance seseorang. There's nothing wrong to judge someone from the cover; because - admit it - we subconsciously judge the people around us everyday.
Yang mau gue katakan tadi di awal adalah, gue orang yang memilih buku dan memilih film dari covernya; dari posternya. Personally, gue suka poster film yang engga banyak menampilkan gambar, tapi lebih banyak menampilkan kata-kata kayak quotes mungkin, atau review satu dari suatu pihak. That, I judge as a good movie.
Dan begitu ngeliat poster Comet diatas, gue langsung tertarik sama perpaduan warnanya. I'm not a big fan of pink, but clearly it matches well with - my favorite - blue, so why not.
Now, the trailer.
Setelah dengan bismillah dan niat yang kuat, gue pun langsung download tuh film. Nonton pertama kali, gue ga ngerti.
Like, wtf did I just watch?
Dan tadi sore karena gue masih penasaran sama maksud filmnya, gue tonton ulang tuh film, gue resapi kata-katanya, gue pause di bagian yang gue ga ngerti, tarik napas, terus lanjut nonton sambil bismillah lagi.
Dan tadi sore karena gue masih penasaran sama maksud filmnya, gue tonton ulang tuh film, gue resapi kata-katanya, gue pause di bagian yang gue ga ngerti, tarik napas, terus lanjut nonton sambil bismillah lagi.
Daaaan setelah tadi menyelesaikan filmnya, gue akhirnya paham maksud dari film Comet sebenernya.
Hampir sama kayak Flipped, bedanya kalau Flipped habis dari satu pov langsung ke pov lain, Comet ini habis dari scene 1 bisa pindah ke scene 3 nanti langsung scene 5, dst. Semuanya ada 6 scene.
Awalnya gue dibuat sangat bingung sama perpindahan scene-scene ini, sempet ngira ini film kayak Inception, yang mainannya antara reality sama dream. Tapi Comet semuanya real, cuma ga terjadi di waktu yang sama. Ceritanya ini terjadi selama 6 tahun. Andaikanlah awal film dimulai dari tahun 2006, nanti flashback ke 2001, langsung loncat ke 2004, dst. Begitu. Kalau kalian ga konsentrasi dari awal nonton pasti bakalan bingung kayak gue, dan mungkin malah bisa mengira kalau ada banyak tokoh yang berbeda dalam film ini; padahal sama.
Awalnya, hampir sama lagi kayak Flipped, si cowok pemeran utama (Dell) jcppt atau jatuh-cinta-pada-pandangan-pertama sama si cewek pemeran utama (Kimberly). Di scene awal-awal ini agak lucu juga gimana si cowok dalam waktu yang sangat singkat berusaha ngejar tuh cewek, minta no hp nya sampai akhirnya mereka buat perjanjian (as if a deal, yes) buat mulai nge-date.
" Dell. Believe me. Believe me when I say......you almost had me. " - Kimberly on Comet
Dari situlah mulai deh loncat-loncat ke setiap stage relationship mereka. Bisa gue katakan film ini kayak 500 days of summer; bittersweet love. Not a bittersweet love kayak TFIOS tapi ya yang tokoh utamanya harus mati. Itu sih udah kehendak Allah SWT.
The bittersweetlove here is like....you know, like the two of them definitely have the chemistry - close to love, even - but the relationship doesn't work..well. Dan itulah yang ngebuat, menurut gue, film nya menarik. Karena ketika di satu scene mereka berantem, di sisi lain si cowok - yang awalnya ga percaya sama apa yang namanya cinta - masih berusaha buat merebut kembali si cewek (di breakup stage mereka yang gue juga lupa di scene berapa, diceritakan si cewek udah nemuin cowok lain).
Scene yang paling menyentuh gue adalah di scene ke-6 alias ending. Kalau kalian nonton nih film, resapilah setiap kata yang ada di ending, because..it's..just...too..much...
" I feel like I'm the wrong world. 'Cause I don't belong in a world where we don't end up together. I don't. There are parallel universes out there where this didn't happen. Where I was with you, and you were with me. And whatever universe that is that's the one where my heart lives in. " - Dell on Comet
" Why does it feel so impossible to let you go? It's an addiction, you know. That's all it is. It's a biochemical addiction. It's so stupid. If you think about it relationships are all totally narcissistic. Basically, you're just looking for someone who'll love you as much as you love yourself. That's all it is. " - Dell on Comet
Honestly, the movie didn't give me a great impression like Flipped was. But it's a good movie for those who trying to learn more about...idk, relationship? Not that I need one tho.
The movie kinda told me that you can't be perfect for someone you like, no matter how hard you tried.
0 Words from....:
Post a Comment