Gue mulai merasa kayaknya dosa gue banyak banget sampe akhirnya Allah memutuskan buat ngebalesnya satu-satu dari sekarang. Oke, mungkin ini agak berlebihan sih...
Emang ya kelas 3 ini berat banget rasanya. Sekarang yang gue pengen cuma semoga bisa lulus dengan hasil yang ga mengecewakan.
Duh stress banget rasanya, bisa karena banyak hal. Sekarang hal terkecil aja bisa bikin gue stress. Kalau kayak begitu curhat ke temen juga rasanya udah ga mempan.
Kayaknya emang harus dilampiaskan lewat tulisan.
Pernah ga sih - walaupun gue tau sebenernya ga boleh - lu berpikir betapa beruntungnya hidup orang lain. Kenapa hidup gue begini kenapa hidup gue begitu...
Pasti pernah. Semua orang pasti pernah berpikiran seperti itu.
Tapi justru ketika kita mengatakan hal kayak gitu, bisa jadi ada orang lain yang berpikir kenapa hidup dia ga seberuntung hidup kita.
Gue kepikiran hal kayak gitu terus udah dari minggu kemaren. Ya karena seseorang. Gue ngeliat hidupnya, ngeliat temen-temennya, overall pokoknya kehidupannya, rasanya tuh kayak, ih ini orang kok enak banget? Kenapa dia bisa? Kenapa kok gue engga?
Hal sekecil itu yang ada terus di pikiran gue sampe akhirnya gue stress sendiri. Gue berusaha cerita ke temen gue, Ifat. Gue yang sampe teriak-teriak stress sendiri di kelas (waktu itu juga ditambah lagi belajar MTK buat persiapan UN) dan ya jawaban Ifat cuma, "Yaudah sih Saaa, setiap orang kan punya kehidupan masing-masing."
Kadang gue ngerasa, gue orangnya amat sangat jarang bersyukur. Even the smallest thing itu sebenernya harusnya disyukuri.
Dan saat gue menulis kata-kata itu gue sadar, setiap orang punya jalan hidup dan masalahnya masing-masing. Gue mungkin cuma ngeliat dari luar aja berapa enaknya hidup orang itu. Tapi gue ga tau kan masalah apa yang dia pernah atau lagi dihadapi sekarang. Bisa aja justru masalahnya lebih berat daripada masalah gue.
Dan gue yakin, masih banyak orang di luar sana yang masalahnya 100 kali jauh lebih berat daripada masalah gue sekarang.
Kalau emang dia bisa karena dia berusaha, ya kenapa gue engga bisa suatu saat nanti?
"Every cloud has a silver lining"
We should never feel hopeless towards something. Because difficult times always lead to better days. Remember that in every difficult situation, it has a bright side.
We still have our family and friends. This is not like, the end of the world.
Jadi mulai sekarang ga ada salahnya mulai berpikir lebih bijak dan tidak menganggap segala hal dari sudut pandang keegoisan kita semata. Pandang juga dari sudut pandang orang lain.
So, yeah that's it.
ps : Sampai tadi gue ditengah-tengah nulis tiba-tiba muncul sedikit harapan dari masalah yang lagi ada di depan sekarang. Semoga aja nanti bisa jadi kabar baik. Amin....
Kadang sesuatu yang menurut kita baik belum tentu baik di mata Allah, dan sebaliknya seringkali sesuatu yang menurut kita buruk adalah hal yang terbaik yang dapatkan dari Allah, kita tidak pernah mengetahui hal seperti itu, tapi Allah Maha Mengetahui Atas Segala Sesuatu,
ReplyDeletePercayalah, Allah selalu punya rancangan blueprint terbaik untuk membimbing kita menjalani hidup ini, tugas kita adalah berikhtiar dan berdoa, dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya,