Sebelumnya saya ingin mengucapkan Alhamdulillah karena semester 3 baru saja berakhir. Terlalu banyak cobaan di tahun 2015, salah satunya adalah menghadapi semester 3 itu tadi.
Seperti yang kita semua tahu, yang namanya pohon dan parasit itu pasti tumbuh; begitu juga dengan ilmu. Ilmu itu bertumbuh. Begitu juga dengan Bahasa Korea. Mereka tumbuh menjadi sebuah parasit di ilmu yang sedang saya kembangkan.
Intinya semester 3 itu susah.
Sebenarnya, kalau boleh jujur - karena ga ada yang ngelarang juga - gue hampir merasa yakin kalau gue ga akan lulus Bhs. Korea (atau yang mari kita singkat menjadi Bakor) semester 3.
Kenapa?
Karena, kawanku, nilai-nilai yang gue dapatkan ketika kuis maupun UTS cukup untuk membuat gue bertanya-tanya apakah keputusan masuk jurusan BKK sudah benar? Atau gue hanya terbawa euphoria kpop semata?
Pikiran-pikiran seperti itu menghantui gue cukup lama di semester 3 kemaren karena gue merasa nilai-nilai gue amat sangat tidak memuaskan. Hal ini sempat gue galaukan bareng temen gue, Maryam, dimana kita waktu itu sama-sama merasa sangat down karena Bakor ini. Kita bahkan sempat mengeluarkan kata-kata seperti, " Gue nyesel masuk BKK ", " Gue harusnya masuk JIP ", " Iya, cowoknya banyak " dan kata-kata penyesalan lainnya.
Kemudian selama di kos-an gue memikirkan kembali apa yang sedang gue jalani ini. Gue menatap buku-buku Bakor gue, slogan-slogan kpop, peta Korea, figur Nature Republic Baekhyun dan wallpaper hp untuk mengingat kembali motivasi gue dulu memilih jurusan ini di lembar SNMPTN (dan bukan jurusan JIP).
Pada akhirnya gue mengambil kesimpulan buat nyoba sekali lagi dan belajar sekali lagi. Maksudnya adalah, setelah UTS selesai, minggu-minggu sebelum UAS, gue berusaha mengejar ketinggalan gue dengan serius. Gue belajar bakor, Fonologi, Kesusastraan Korea dll dengan serius. Gue bertekad (tsah) buat at least, memperbaiki nilai UAS biar bisa membantu nilai-nilai gue yang sebelumnya.
Dan setelah UAS, selama menunggu nilai-nilai keluar, kepala gue udah dipenuhi banyak skenario seandainya gue ga lulus Bakor.
Tapi Alhamdulillah, ternyata gue tetep lulus. Surprisingly dengan nilai yang, Alhamdulillah lagi, ternyata ga jelek juga. Ga boong, tapi rasanya gue pengen nangis. Itu pertama kalinya gue bener-bener takut ga bakal lulus suatu matkul. Itu pertama kalinya gue sadar, anak kuliah yang mengatakan bahwa orientasi mereka yang penting tetep lulus itu benar adanya.
Anyway, dari semester 3 kemarin gue udah belajar banyak. Dan semoga semester 4 nanti gue bisa mempertahankan atau setidaknya menaikkannya sedikit demi sedikit. Ga usah banyak-banyak naiknya, da saya mah tidak muluk-muluk orangnya.
Btw IPK gue ekornya turun dikit angkanya HAHAHA tapi Alhamdulillah angka depannya masih sama |
Dan ngomongin semester 4......
Matkul semester 4. Kelihatannya menarik :)))) |
Apa yang lebih menyenangkan dari kuliah pagi? :))) |
Ngomong-ngomong gue ingin menyelipkan sesuatu. Jadi ceritanya bulan Januari ini selama 2 minggu gue terpaksa berada di Depok buat kegiatan PAS. Ya kegiatan PAS ada lagi. Bagi yang lupa atau ga tau, bisa baca post-an gue dulu tentang PAS.
Hah, masa-masa jahiliyah itu.
Tapi kali ini gue bukan sebagai peserta, tapi sebagai pengajar Bhs. Indonesia nya.
Alhamdulillah ga kayak tahun kemarin, Andi Fariza Hediani sudah lebih kebal terhadap orang Korea. Ga ada cerita yang luar biasa juga. Ya pokoknya gue seneng PAS sudah berakhir.
See previous posts about IP :
P.S : Just changed my blog design. Wdyt? @_@
I feel you sis XD
ReplyDeleteWah, Alhamdulillah punya ada teman :))
Delete